Kamis, 06 Desember 2012

Cerpen karya Putu Wijaya: "Raksasa"

Cerpen "Raksasa"
Karya: Putu Wijaya

Orang bilang menang jadi arang, kalah jadi abu. Itu tidak selamanya benar. Ketika perang Bharatayudha berakhir, tak semua orang mati. Ada beberapa orang raksasa berhasil melarikan diri, kemudian bersembunyi sehingga hidupnya sampai sekarang lestari. Beberapa di antaranya sekarang tinggal di Indonesia. Hidup mereka aman, damai, dan sentausa.

Tetapi karena raksasa telah dianggap sebagai mahluk jahat yang tidak beradab dengan taring tajam, mulut lebar, yang mau makan apa saja, tak peduli harta dan hak orang lain termasuk daging manusia, semua raksasa itu menyembunyikan sejarah dan identitasnya. Mereka berbaur sebagai manusia biasa, rakyat jelata yang tidak perlu ditakuti. Ada yang menyamar jadi sopir, tukang minyak, tukang becak, tukang ojek, sopir angkot, ada juga yang jadi guru, pegawai negeri, pedagang, pemborong, bintang film, cerdik-pandai, pemimpin partai sampai pada pejabat dan panutan masyarakat di bidang rohani. Semuanya menjaga ketat rahasia mereka sebagai raksasa. Sebab .......................Selengkapnya

Tidak ada komentar:

Posting Komentar