Cerpen Karya: Putu Wijaya
Anak saya bercita-cita menjadi guru. Tentu saja saya dan
istri saya jadi shok. Kami berdua tahu, macam apa masa depan seorang guru.
Karena itu, sebelum terlalu jauh, kami cepat-cepat ngajak dia ngomong.
"Kami dengar selentingan, kamu mau jadi guru, Taksu?
Betul?!"
Taksu mengangguk.
"Betul Pak."
Kami kaget.
"Gila, masak kamu mau jadi g-u-r-u?"
"Ya."
Saya dan istri saya pandang-pandangan. Itu malapetaka. Kami
sama sekali tidak percaya apa yang kami dengar. Apalagi ketika kami tatap
tajam-tajam, mata Taksu nampak tenang tak bersalah. Ia pasti sama sekali tidak
menyadari apa yang barusan diucapkannya. Jelas ia tidak mengetahui
permasalahannya. ......................selengkapnya
Tidak ada komentar:
Posting Komentar