Sungguh saya tidak menyangka, kalau akan datang tamu
sebanyak ini. Apalagi Emak, hanya bisa jalan-jalan dari dapur keruang tamu,
begitu saja dari tadi, bolak-balik seperti orang bingung.
“Mak, kenapa?’’
“Entahlah Le, Emak bingung!” sambil nyelonong lagi keruang
tamu, menyalami ibu-ibu yang baru datang.
Tamu yang datang semakin banyak, saya sudah dua kali
mengambil tikar di mushola Haji Nandar. Didapur, Yu Jum dan Lek Katiran juga
kebingungan, nasi yang ada di dandang sudah hampir habis. Untung ada Kang
Poniman dan Istrinya yang membuat dapur dari tumpukan bata merah dibelakang
rumah. Terlihat juga Kang To dan anaknya sedang menyembelih beberapa ekor ayam.....
Selengkapnya, Download Cerpen
Tidak ada komentar:
Posting Komentar