Rabu, 26 Desember 2012

Cerpen karya Afrizal Malna: "Pasir Retak"


Pasir Retak
Cerpen Afrizal Malna (Jawa Pos, 20 Mei 2012)

HUJAN turun di atas api. Suara api dan suara hujan bercampur seperti suara sungai dengan alirannya yang deras. Keduanya menjadi nyanyian cinta menjelang senja.

Hujan tak tahu kenapa api membuat warna merah jingga yang panas,api juga tak tahu kenapa hujan dipanggil hujan setiap ia turun, seperti mahluk terbuat dari air yang turun dari langit. Mereka berdua, hujan dan api itu, mengatakan: biarlah angin terus berjalan dari kota ke kota, mengantar gunung dan laut kepadamu, mengantar langit dan tanah kepadamu, mengantar bisik-bisik dari dalam sejarah lebih dekat lagi dengan telingamu. Keduanya menolak tentang berita yang disiarkan beberapa pemancar TV, bahwa telah turun “hujan api” di sebuah kota.

Kami adalah hujan dan api, bukan hujan-api.

Basa-basi itu, antara hujan dan api, mereka katakan itu setiap pagi hanya untuk merayu agar....Selengkapnya

Tidak ada komentar:

Posting Komentar