Senin, 03 Desember 2012

Cerpen karya AA Navis: "Rekayasa Sejarah Si Patai"

Cerpen "Rekayasa Sejarah Si Patai"
karya: AA Navis

Seorang anak  kecil  ingusan berlari ke halaman ketika mendengar  genderang dipalu di jalan raya. Peristiwa  yang jarang  terjadi. Anak kecil itu berlari  membawa  badannya yang buntal tanpa baju. Matanya bersinar-sinar  memandangi para marsose (pasukan seperti Kopasus sekarang) berpawai sambil memalu  genderang yang diiringi bunyi trompet bersuara lengking. Kepala anak kecil itu seperti  dihela magnit mengikuti pawai. Tapi demi  melihat serombongan  laki-laki tanpa baju yang wajah dan  tubuhnya berlumur  cat  hitam,  anak kecil itu  merasa  ngeri.  Dan ketika melihat sebuah kepala terpenggal pada ujung  tombak yang digoyang-goyang, hatinya kecut. Memekik-mekik dia memanggil ibunya waktu berlari kembali ke rumah. Tapi ibunya tidak  ada. Di pojok kamar anak kecil itu terduduk  dengan kedua dengkul menopang kepala. Terisak karena merasa tidak terlindung dari ketakutan. Kepala terpenggal di ujung tombak,  dengan rambut panjang yang bergelimang darah  kering  dan  mata yang memutih terbuka lebar, tak putus-putus  melintas dalam mata angan anak kecil yang masih ingusan itu. Lebih dirapatkannya kedua dengkulnya seperti hendak menyatukan seluruh tubuhnya .......................Selengkapnya

Tidak ada komentar:

Posting Komentar